Sabtu, 03 Januari 2009

Media Puzzle Untuk Mapel Al Quran

MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGHAFAL AYAT-AYAT AL-QUR’AN MELALUI MEDIA PUZZLE STEROFOAM BAGI SISWA SMP KELAS VIII
dibuat pada 6 Nopember 2008
Sebagai tugas mata kuliah Pengembangan Multimedia
A. Pendahuluan

Salah satu kebijakan pendidikan yang dituangkan dalam Propenas 1999- 2004 adalah peningkatan mutu pendidikan nasional. Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dan akan terus dilakukan, di antaranya dengan melengkapi sekolah-sekolah dengan berbagai sarana dan sumber belajar di sekolah. Hal itu sejalan dengan undang-undang No.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mensyaratkan agar setiap satuan pendidikan jalur sekolah menyediakan sarana belajar yang memadai sebagai pendukung pelaksanaan pendidikan.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, saat ini penggunaan media pendidikan, khususnya media audiovisual, sudah merupakan suatu tuntutan yang mendesak. Hal ini disebabkan sifat pembelajaran yang semakin kompleks.
Terdapat berbagai tujuan belajar yang sulit dicapai hanya dengan mengandalkan penjelasan guru. Oleh karena itu, agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang maksimat diperlukan adanya pemanfaatan media.
Pembelajaran pendidikan agama Islam bersifat teoristik dan praktis. Siswa dituntut untuk mampu mempraktekkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menghindari kejenuhan dan mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan, guru harus menciptakan media yang menarik untuk menghindari kejenuhan.
Al-Quran sebagai salah satu sub mata pelajaran pendidikan agama Islam, memiliki 4 aspek penilaian, yaitu : penguasaan konsep, membaca, menghafal, penerapan. Aspek menghafal selalu menjadi momok bagi siswa, bahkan tak jarang siswa menghindar dengan tidak masuk sekolah karena takut belum bisa memenuhi tugas hafalan yang diberikan oleh gurunya. Hal ini bisa disebabkan karena guru masih menggunakan metode konvensional yang menyuruh siswa menghafal ayat-ayat al-quran dengan cara manual saja. Sehingga siswa merasa kesulitan untuk menghafal.Yang akhirnya berdampak siswa tidak mau dan enggan untuk menghafal.
Berdasarkan fenomena di atas, kami selaku guru mata pelajaran Al-Quran berusaha menciptakan media yang bisa meringankan beban siswa untuk mencapai kompetensi menghafal ayat-ayat Al-Quran. Media tersebut kami beri nama ”Puzzle Busa Sterofoam”, dengan harapan dapat membantu siswa dalam menghafal ayat-ayat al-quran dalam suasana yang santai dan menyenangkan namun kompetensi dapat tercapai.

B. Kajian Teori
1. Media
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Pada hakikatnya proses belajar-mengajar merupakan suatu bentuk komunikasi dimana siswa tidak hanya terpaku pada penjelasan guru, tetapi siswa juga dapat menggunakan media-media penunjang pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis multimedia adalah suatu metode pembelajaran dengan menggunakan perangkat multimedia sebagai sarana utamanya.
Kemp dan Dayton (1985) mengemukakan manfaat penggunaan media dalam pembelajaran adalah:
a) penyampaian materi dapat diseragamkan;
b) proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik;
c) proses pembelajaran menjadi lebih interaktif;
d) efisiensi waktu dan tenaga;
e) meningkatkan kualitas hasil belajar siswa;
f) media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja;
g) media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar; dan
h) mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif.
Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya :
1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.

2. Kompetensi Menghafal Ayat-ayat al-Quran
Mata Pelajaran Al-Quran merupakan sub mata pelajaran dari Pendidikan Agama Islam. Ada 4 aspek penilaian yang harus dikuasai siswa yaitu : penguasaan konsep, membaca, menghafal, dan penerapan. Diantara empat aspek tersebut yang paling sulit dipenuhi oleh siswa adalah pada aspek menghafal. Hal ini dikarenakan banyaknya materi yang harus dihafal sehingga membuat siswa merasa kalah sebelum bertanding, guru masih menggunakan metode konvensional yang mengakibatkan siswa kesulitan dalam mencapai kompetensi menghafal.
Untuk siswa SMP Kelas VIII siswa harus menguasai kompetensi menghafalkan Surat Al-Baqarah : 40 – 74 dalam satu semester. Dengan banyaknya ayat yang harus dihafal membuat siswa merasa terbebani. Hal ini menuntut guru untuk lebih kreatif dalam menciptakan media yang bisa membantu siswa meringankan beban dalam mencapai kompetensi menghafal ayat-ayat Al-Quran tersebut.

3. Puzzle Sterofoam
Dinamakan puzzle sterofoam ini karena terbuat dari busa putih sterofoam yang dipotong-potong dan diatasnya ditempel tulisan ayat-ayat Al-quran. Siswa dituntut untuk mampu merangkai puzzle tersebut secara urut tanpa terbalik-balik lafaz ayat tersebut. Asumsinya jika anak mampu merangkai puzzle tersebut dengan benar, berarti anak tersebut minimal telah mampu menghafal ayat-ayat yang tertulis dalam puzzle tersebut.
Dengan menggunakan media puzzle busa sterofoam tersebut, siswa menjadi tidak tegang dalam menghafalkan ayat-ayat Al-Quran, karena bisa menghafalkan menurut penggalan kata pada puzzle tersebut. Sehingga akan tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan dan kompetensi menghafal pun bisa tercapai.

4. Langkah Pemanfaatan
a. Persiapan sebelum memanfaatkan media puzzle busa sterofoam, guru hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut :
· Menyiapkan bahan-bahan yang hendak dibuat puzzle, seperti : busa sterofoam, cutter, kertas berwarna, spidol untuk menulis ayat-ayat Al-Quran.
· Menyiapkan ayat Al-Quran yang hendak disajikan kepada siswa. Contoh : Surat Al-Baqarah : 40 – 45.
· Memotong-motong busa menurut penggalan ayat.

b. Pelaksanaan
Selama memanfaatkan media puzzle busa sterofoam, guru hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut:
· Sebelum menggunakan media puzzle busa sterofoam, guru mengajak siswa agar memperhatikan materi yang akan dipelajari dengan baik.
· Memberikan penjelasan terhadap materi yang diajarkan
· Menjelaskan langkah-langkah yang mudah dalam menghafalkan ayat melalui media puzzle busa sterofoam.

c. Evaluasi
Setelah diujicobakan kepada siswa yang menggunakan media puzzle busa sterofoam dengan yang tanpa media, ternyata terjadi perbedaan yang cukup besar dalam pencapaian kompetensi menghafal ayat-ayat Al-Quran. Siswa yang menggunakan media busa sterofoam lebih mudah dan cepat menghafalkan dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan media sama sekali.

C. Penutup
Seorang guru ingin dan selalu berusaha agar siswa-siswanya mencapai perkembangan belajar secara optimal dan seefektif mungkin. Keinginan yang demikian ditunjukkan dengan adanya berbagai kegiatan yang dilaksanakan sekolah. Guru sebagai tokoh ”center” di kelas harus menguasai berbagai pendekatan pembelajaran agar siswa tidak bosan dan siswa merasa lebih tertantang dalam pemecahan masalah di kelas khususnya pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan mata pelajaran lain pada umumnya. Pendekatan kelompok belajar interaktif dengan memanfaatkan multimedia sebagai sarana pembelajaran dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah khususnya pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. Sekaligus memberikan variasi bagi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar agar tidak terjadi kejenuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar