Kamis, 26 Februari 2009

KUALITAS PENDIDIKAN DI PERGURUAN MUHAMMADIYAH KENDAL


Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi terbesar di Indonesia. Selain perannya sebagai organisasi keagamaan, muhammadiyah mempunyai sumbangsih yang cukup besar dalam pembangunan pendidikan di Indonesia. Amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan tak terhitung jumlahnya di negeri tercinta ini. Sehingga secara langsung Muhammadiyah telah banyak memberikan andil dalam mencerdaskan rakyat Indonesia.
Di Kabupaten Kendal saja terdapat ratusan perguruan Muhammadiyah mulai dari TK,TPQ,SD/MI,SMP/MTs,SMA/SMK/MA bahkan perguruan tinggi.Persoalannya sekarang adalah bagaimana membuat perguruan Muhammadiyah di Kabupaten Kendal berkualitas???
Hal ini tentu bukanlah hal yang mudah. Perlu pemikiran yang serius dan masukan dari berbagai pakar pendidikan. Sehingga kehadiran perguruan Muhammadiyah tidak hanya besar secara kuantitas saja, namun unggul juga dalam kualitas.Bicara secara kualitas, tentu tidak lepas dari berbagai faktor. Diantaranya adalah sarana prasarana sekolah yang memadai,pendidik dan tenaga kependidikan yang mumpuni dalam bidangnya,input yang bagus,pemimpin sekolah yang tidak arogan,dan lain-lain.
Pendidik menjadi salah satu faktor yang wajib 'ain sebagai penentu suksesnya pembelajaran. Seorang guru/pendidik harus mampu menyajikan materi pelajaran yang bermakna bagi siswanya karena apa yang pendidik ajarkan,akan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh anak didiknya. Nah, untuk menciptakan pendidik yang berkualitas, sekolah Muhammadiyah tidak boleh segan-segan mengirimkan pendidiknya dalam pelatihan-pelatihan, seminar-seminar atau jika perlu sekolah Muhammadiyah mengadakan pelatihan penunjang kreativitas guru disetiap semester dengan mengalokasikan dana diawal tahun dalam RAPBS. Dengan semakin sering pendidik mendapatkan tambahan pengetahuan maka secara otomatis mereka akan semakin terasah keterampilannya.
Namun yang terjadi dalam kenyataannya, pendidik di kalangan Muhammadiyah belum all-out dalam mendidik siswanya. Pembelajaran pada tingkat SMP Muhammadiyah,mereka baru sebatas transfer of knowledge saja. Sehingga pembelajaran seakan tidak bermakna bagi peserta didik. Setelah siswa tutup buku, maka lupa.Sungguh ironis sekali. Bagaimana pendidikan akan berhasil jika gurunya 'asal' dalam mengajar. Sehingga tidak heran jika prestasi SMP Muhammadiyah di Kabupaten Kendal terbilang biasa-biasa saja.Belum mampu bersaing dalam bidang akademik secara sehat dengan Sekolah Negeri atau bahkan sekolah swasta lain.
Andai diadakan sebuah survei kenapa guru hanya 'asal' dalam mengajar? Jawabnya pasti soal klasik. Honor yang rendah ! Bagaimana guru akan mampu memberikan yang terbaik pada siswanya jika dalam benaknya tercampur pikiran tentang hutang,biaya hidup,biaya sekolah anak,dll. Sehingga pada akhirnya siswa lah yang menjadi korbannya. Astaqhfirullah... Mudah-mudahan kita tidak termasuk golongan guru yang pernah menggerutu seperti itu.
Satu kata kunci yang layak kita pegang teguh, bahwa umat Islam harus kaya..!! Karena dengan 'kaya' mereka tidak akan mencari hidup di dalam organisasi Muhammadiyah. Justru mereka akan menghidup-hidupkan Muhammadiyah. Sehingga Muhammadiyah akan menjadi organisasi yang makin besar dalam memberikan hidup yang bermakna bagi masyarakat,bangsa dan negara.
Dan akhirnya akan tercipta baldatun thoyibatun wa rabbun ghafur.... Amin

NILAI ADM. PENDIDIKAN

NAMA MAHASISWA TS AS NR AK SB
A. ANGGA RISTA M. 78 73 76 3.7 B +
HARUN RASYID 84 81 83 4.0 A
MAULIDATUN 80 78 79 3.9 B +
NUR IFA 75 76 76 3.7 B +
NUR SOLEKHAH 78 80 79 3.9 B +
ROFIUDIN 76 82 79 3.9 B +
SUROSO 81 86 84 4.0 A
SITI NURYANAH 75 77 76 3.7 B +
UMI NADHIFATUN




ZASHINTA NURUL I. 76 75 76 3.7 B +
RIDLO 80 78 79 3.9 B +
MIFTAKHUL MURTASIDIN 79 77 78 3.8 B +
ANGSORI 80 78 79 3.9 B +
KHUSNUDHON 75 77 76 3.7 B +
KHAMDI 68 70 69 3.3 B
LAELA INAYATI 75 77 76 3.7 B +
NURUL HUDA 72 77 75 3.7 B +
AYATI AWALU S.




NAFIDA ULFA 80 76 78 3.8 B +
AHMAD SAEFUDIN 75 75 75 3.7 B +
AMIRUL MUKMININ 74 79 77 3.8 B +
DEWI SUSANTI 77 76 77 3.8 B +
MUCHTAROM 75 77 76 3.7 B +
KOMSATUN




IRFAN MANSYUR 72 76 74 3.6 B +
MUSHOBIRIN 74 78 76 3.7 B +
MUSTAFARID A




MUSTAFARID B 77 77 77 3.8 B +
NOOR INAYAH 78 75 77 3.8 B +
NUR KHAFIDHIN 75 75 75 3.7 B +
SABIKISMA 77 78 78 3.8 B +
SUGENG RIYADI 79 80 80 3.9 B +
SRI LESTARI 77 74 76 3.7 B +
WAHYU AGUS YULIANTO 74 76 75 3.7 B +
YULIAN DINA DWI D. 77 78 78 3.8 B +
AHMAD MUSTAIN 80 76 78 3.8 B +
AHMAD SOLEKHAN 73 77 75 3.7 B +
ANTA BADRUN 70 75 73 3.6 B +
AGUS SETIYAWAN 78 77 78 3.8 B +
MUKTAMAROH 75 70 73 3.6 B +
BUDI PRAYITNO 82 84 83 4.0 A
FATIMAH 74 75 75 3.7 B +
FATKHUR ROHMAN 75 79 77 3.8 B +
LUTFI MAULANA 84 80 82 4.0 A
SITI MUSTOFIATUN 75 78 77 3.8 B +
YUNI LAGNASARI 80 77 79 3.9 B +
MUSTAGHFIRIN MUROD 73 75 74 3.6 B +
MUH. FAIZIN 70 68 69 3.3 B

Kamis, 12 Februari 2009

HUKUM MERAYAKAN VALENTINE DAY BAGI UMAT ISLAM



Boleh jadi tanggal 14 Pebruari setiap tahunnya merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak remaja, baik di negeri ini maupun di berbagai belahan bumi. Sebab hari itu banyak dipercaya orang sebagai hari untuk mengungkapkan rasa kasih sayang. Itulah hari valentine, sebuah hari di mana orang-orang di barat sana menjadikannya sebagai fokus untuk mengungkapkan rasa kasih sayang.
Dan seiring dengan masuknya beragam gaya hidup barat ke dunia Islam, perayaan hari valentine pun ikut mendapatkan sambutan hangat, terutama dari kalangan remaja ABG. Bertukar bingkisan valentine, semarak warna pink, ucapan rasa kasih sayang, ungkapan cinta dengan berbagai ekspresinya, menyemarakkan suasana valentine setiap tahunnya, bahkan di kalangan remaja muslim sekali pun.

Perayaan Valentine’s Day adalah Bagian dari Syiar Agama Nasrani
Valentine’s Day menurut literatur ilmiah yang kita dapat menunjukkan bahwa perayaan itu bagian dari simbol agama Nasrani. Bahkan kalau mau dirunut ke belakang, sejarahnya berasal ari upacara ritual agama Romawi kuno. Adalah Paus Gelasius I pada tahun 496 yang memasukkan upacara ritual Romawi kuno ke dalam agama Nasrani, sehingga sejak itu secara resmi agama Nasrani memiliki hari raya baru yang bernama Valentine’s Day.
The Encyclopedia Britania, vol. 12, sub judul: Chistianity, menuliskan penjelasan sebagai berikut: “Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Encylopedia 1998).
Keterangan seperti ini bukan keterangan yang mengada-ada, sebab rujukannya bersumber dari kalangan barat sendiri. Dan keterangan ini menjelaskan kepada kita, bahwa perayaan hari valentine itu berasal dari ritual agama Nasrani secara resmi. Dan sumber utamanya berasal dari ritual Romawi kuno. Sementara di dalam tatanan aqidah Islam, seorang muslim diharamkan ikut merayakan hari besar pemeluk agama lain, baik agama Nasrani ataupun agama paganis (penyembah berhala) dari Romawi kuno.
Katakanlah: “Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (QS. Al-Kafirun: 1-6)
Kalau dibanding dengan perayaan natal, sebenarnya nyaris tidak ada bedanya. Natal dan Valentine sama-sama sebuah ritual agama milik umat Kristiani. Sehingga seharusnya pihak MUI pun mengharamkan perayaan Valentine ini sebagaimana haramnya pelaksanaan Natal bersama. Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang haramnya umat Islam ikut menghadiri perayaan Natal masih jelas dan tetap berlaku hingga kini. Maka seharusnya juga ada fatwa yang mengharamkan perayaan valentine khusus buat umat Islam.
Mengingat bahwa masalah ini bukan semata-mata budaya, melainkan terkait dengan masalah aqidah, di mana umat Islam diharamkan merayakan ritual agama dan hari besar agama lain.

Valentine Berasal dari Budaya Syirik !!
Ken Swiger dalam artikelnya “Should Biblical Christians Observe It?” mengatakan, “Kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang berarti, “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa”. Kata ini ditunjukan kepada Nimroe dan Lupercus, tuhan orang Romawi”.
Disadari atau tidak ketika kita meminta orang menjadi “to be my Valentine”, berarti sama dengan kita meminta orang menjadi “Sang Maha Kuasa”. Jelas perbuatan ini merupakan kesyirikan yang besar, menyamakan makhluk dengan Sang Khalik, menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Icon si “Cupid (bayi bersayap dengan panah)” itu adalah putra Nimrod “the hunter” dewa matahari.
Disebut tuhan cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri. Islam mengharamkan segala hal yang berbau syirik, seperti kepercayaan adanya dewa dan dewi. Dewa cinta yang sering disebut-sebut sebagai dewa Amor, adalah cerminan aqidah syirik yang di dalam Islam harus ditinggalkan jauh-jauh. Padahal atribut dan aksesoris hari valentine sulit dilepaskan dari urusan dewa cinta ini.
Walhasil, semangat Valentine ini tidak lain adalah semangat yang bertabur dengan simbol-simbol syirik yang hanya akan membawa pelakunya masuk neraka, naudzu billahi min zalik.

Message :
Untuk anak-anakku di SMP Muh. 3 Kaliwungu, jaga selalu aqidahmu, perbaiki dan pertahankan !